Kamis, 19 November 2020

 

Perbanyakan pohon kopi dengan setek

Oleh : Rasidi, SP

Penyuluh Pertanian Madya






Indonesia merupakan penghasil kopi robusta terbesar di dunia. Lebih dari 80% pohon kopi yang ada di negeri ini berasal dari jenis robusta. Namun rata-rata produktivitasnya relatif masih rendah. Salah satu faktor penyebabnya adalah kualitas bibit. Perbanyakan bibit pohon kopi seringkali tidak dilakukan dengan benar.

Pohon kopi bisa diperbanyak dengan dua cara, yaitu perbanyakan generatif dan vegetatif. Perbanyakan generatif dengan biji atau benih biasanya dilakukan untuk kopi arabika, silahkan baca perbanyakan bibit tanaman kopi dengan biji. Sedangkan pohon kopi robusta lebih sering diperbanyak dengan cara vegetatif.

Kamis, 05 November 2020

Mengenal jenis-jenis kopi budidaya


 Oleh : Rasidi, SP 

Penyuluh Pertanian Madya



Tanaman kopi dipercaya berasal dari benua Afrika kemudian menyebar ke seluruh dunia. Saat ini kopi ditanam meluas di Amerika Latin, Asia-pasifik dan Afrika. Pohon kopi bisa tumbuh dengan baik di daerah yang beriklim tropis dan subtropis meliputi dataran tinggi maupun dataran rendah. Kopi dipanen untuk diambil bijinya kemudian dijadikan minuman atau bahan pangan lainnya.

Di Indonesia, tanaman kopi dibawa oleh bangsa Belanda pada tahun 1896. Mereka memperkenalkan jenis kopi arabika. Pada perkembangannya, terjadi serangan penyakit karat daun (HV) yang menyebabkan kematian tanaman secara massal. Kemudian pemerintahan kolonial memperkenalkan jenis kopi liberika dan robusta yang lebih tahan penyakit HV.


Selasa, 26 Mei 2020

Teknik Budi Daya Padi Gogo


        
Penulis : Rasidi, SP
BPP Pagerwojo

        Varietas padi gogo lokal yang banyak ditanam di Kecamatan Pagerwojo Kabupaten Tulungagung dan masih diminati oleh petani karena daya adaptifnya yang baik antara lain: varietas Segreng, Melati, dan lain-lain
Varietas-varietas lokal umumnya selain berumur panjang, potensi hasilnya rendah sekitar 2 ton GKG/ha. Namun kelebihannya varietas lokal mempunyai rasa enak yang sesuai dengan etnis daerah setempat.
        Selain itu varietas lokal toleran terhadap keadaan lahan yang marjinal, tahan terhadap beberapa jenis hama dan penyakit, memerlukan masukan (pupuk dan pestisida) yang rendah, serta pemeliharaan mudah dan sederhana.
Varietas baru yang mulai ditanam oetani adalah Siutu Bagendit, Inpago,  namun kelemahannya sering terserang penyakit potong leher

Selasa, 28 April 2020

TANAM JAGUNG SISTIM JAJAR LEGOWO

Penulis : Rasidi, SP/ BPP Pagerwojo


            Jajar legowo adalah suatu cara tanam yg didesain untuk meningkatkan produktivitas tanaman melalui peningkatan populasi tanaman dan pemanfaatan efek tanaman pinggir; dimana penanaman dilakukan dengan merapatkan jarak tanaman dalam baris dan merenggangkan jarak tanaman antar legowo

Selasa, 14 April 2020

CARA MUDAH BUDIDAYA JAHE

(RASIDI, SP/ BPP Pagerwojo Tulungagung)

1. SEJARAH SINGKAT

Jahe ( Zingiber Officinale ) merupakan tanaman obat berupa tumbuhan rumpun berbatang semu. Jahe berasal dari Asia Pasifik yang tersebar dari India sampai Cina. Oleh karena itu kedua bangsa ini disebut-sebut sebagai bangsa yang pertama kali memanfaatkan jahe terutama sebagai bahan minuman, bumbu masak dan obat-obatan tradisional. Jahe termasuk dalam suku temu-temuan (Zingiberaceae), se-famili dengan temu-temuan lainnya seperti temu lawak (Cucuma xanthorrizha), temu hitam (Curcuma aeruginosa), kunyit (Curcuma domestica), kencur (Kaempferia galanga), lengkuas (Languas galanga) dan lain-lain.

Nama daerah jahe antara lain halia (Aceh), beeuing (Gayo), bahing (Batak Karo), sipodeh (Minangkabau), jahi (Lampung), jahe (Sunda), jae (Jawa dan Bali), jhai (Madura), melito (Gorontalo), geraka (Ternate), dsb.



2. URAIAN TANAMAN

2.1 Klasifikasi
Divisi : Spermatophyta
Sub-divisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Genus : Zingiber
Species : Zingiber officinale

Kamis, 12 Maret 2020

Cara Membuat Akarisida Nabati

Rasidi, SP/ BPP Pagerwojo



Membuat Akarisida Nabati Dengan Tembakau dan Bawang Putih

Membuat akarisida, disebut demikian karena memang pestisida nabati yang akan kita buat kali ini efektif untuk mengendalikan hama dari jenis kutu-kutuan (tungau, thrips dan apids). 
Seperti kita ketahui, akarisida merupakan jenis pestisida untuk membunuh hama kutu. 
Selain efektif mengendalikan hama kutu, pestisida nabati pada postingan kali ini juga efektif untuk mengendalikan hama ulat. Bahan-bahan alami yang digunakan sangat mudah didapatkan karena banyak tersedia disekitar kita. Bahan tersebut adalah tembakau dan bawang putih. 
Air rendaman tembakau berwarna coklat pekat kehitaman karena mengandung zat nikotin. Zat nikotin pada tembakau merupakan racun yang dapat digunakan untuk mengendalikan beberapa jenis hama pada tanaman, antara lain adalah hama jenis kutu-kutuan dan ulat.
Sedangkan bawang putih yang pasti ada disetiap keluarga juga berkhasiat untuk menghalau dan membunuh hama serangga. Kandungan kimia yang terdapat dari bawang putih antara lain : tanin, minyak atsiri, dialilsulfida. aliin, alisin, dan enzim allinase. Bagian tanaman yang digunakan untuk ekstrak bawang putih adalah Seluruh bagian tanaman, umbi, daun dan bunga. 
Selain itu didalam bawang putih juga terdapat kandungan belerang (sulfur) dan amonia yang menyebabkan baunya sangat menyengat. Bau menyengat dari bawang putih ini tidak disukai hama, sehingga hama enggan mendekati tanaman.

Bahan-bahan  yang digunakan untuk membuat akarisida nabati adalah tembakau kering dan bawang putih serta sabun colek atau deterjen sebagai bahan tambahan. Deterjen atau sabun colek berfungsi sebagai perekat agar pestisida nabati efektif melekat pada tanaman.

ALAT DAN BAHAN

Alat :
– Blender/Lesung/Lumpang
– Wadah

Bahan :
– Tembakau kering 100 gram
– Bawang putih 5 siung
– Sabun colek/deterjen 1 sendok makan
– Air panas 2 liter

CARA MEMBUAT
1). Tembakau direndam dengan 2 liter air panas selama 1 malam,
2). Peras dan saring rendaman tembakau untuk memisahkan ampasnya,
2). Bawang putih diblender hingga halus dan disaring untuk mengambil airnya,
3). Campurkan semua bahan dan aduk sampai rata,
4). Larutan pestisida nabati siap digunakan,

CARA MENGGUNAKAN
Aplikasi dilakukan dengan penyemprotan, gunakan 100 cc pestisida nabati untuk 1 liter air.
Penyemprotan dilakukan setisp 2 hari, dosis bisa ditambah hingga 150 cc jika serangan parah.

semoga mermanfaat

Kamis, 23 Januari 2020

PENGOBATAN SCABIES PADA KAMBING


PENGOBATAN SCABIES PADA KAMBING

Penulis   : K HARIADI,Amd
                 RASIDI, SP




            Beternak kambing sangat menguntungkan karena dapat memberikan hasil dalam waktu yang relatif singkat. Namun untuk mengembangkan ternak kambing terdapat beberapa hal yang perlu ditanggulangi. Salah satunya adalah penyakit parasit termasuk dalam hal ini adalah penyakit scabies atau kudis. Kerugian akibat parasit pada hewan ternak mencakup pertumbuhan yang terhambat, penurunan bobot badan, penurunan daya kerja dan reproduksi serta dibuangnya bagian – bagian tubuh yang rusak.
Scabies adalah penyakit parasit yang disebabkan oleh tungau sarcoptes scabiei dan bisa menular dari ternak yang terinfeksi ke ternak yang lain. Umumnya ternak yang terinfeksi penyakit ini akan mengalami gangguan rasa nyaman, gelisah, tidak dapat istirahat, dan nafsu makan akan menurun karena rasa gatal yang berat sebagai akibat dari sifat tungau yang merusak jaringan tubuh serta menghisap darah dari hospesnya sehingga mengakibatkan produksi dan produktivitas ternak menurun.