Senin, 21 Januari 2013

PEMANFAATAN PEKARANGAN SEBAGAI SUMBER MAKANAN SEHAT



Oleh : M Ngainur Rofik
     Pemanfaatan pekarangan di Taman Organik

                                          
Pekarangan bisa menjadi sumber makanan keluarga yang sehat, asalkan memahami bagaimana cara pemanfaatannya. Pekarangan juga dapat menjadikan sumber pendapatan keluarga, asalkan memahami bagaimana cara pengelolaannya. Dewasa  ini masyarakat makin memahami pentingnya menjaga kesehatan dalam meningkatkan kwalitas hidup, gaya hidup termasuk pola makan yang salah merupakan sumber utama penyebab penyakit, makanan-makanan cepat saji yang banyak mengandung, pengawet. Penyedap, pewarna sintetis, pemanis sintetis, apabila dikonsumsi secara berlebihan tidak baik untuk kesehatan apalagi untuk anak-anak di usia pertumbuhan.

Pemanfaatan pekarangan dengan penanaman sayuran organik merupakan salah satu solusi untuk menjaga keluarga sehat. Dengan mengkonsumsi sumber makanan organik yang tidak beresidu pestisida dapat menjaga kesehatan minimal kita dan keluarga. Sulit dan mahalnya mendapatkan bahan pangan organik pemanfaatan pekarangan merupakan solusinya, hanya tinggal niat dan kemauan kita untuk memulai.

            Bertanam sayur-sayuran organik, mudah, murah tetapi mempunyai nilai ekonomis tinggi pemilihan jenis sayur yang ditanam mempunyai peran penting dalam keberhasilan apalagi untuk pemula, sebaiknya kita menanam jenis sayuran yang cepat panen misalnya, kangkung, bayam, caisin, kailan, selada dan lain-lain.

              Cara bertanam sayur organik dipekarangan, bisa dilakukan dengan 2 cara pertama menggunakan polibag biasanya dilakukan untuk pekarangan sempit, yang kedua bisa langsung ditanam di tanah.
1.     Persiapan media tanam
Persiapan media tanam untuk polybag tanah dicampur dengan kompos atau bokasi 1 : 1 kemudian dicampur dan dimasukkan kedalam polybag yang berukuran 30 cm atau tergantung jenis sayur yang mau ditanam. Persiapan untuk yang langsung ditanam dipekarangan, tanah dicangkul sampai gembur dibuat bedengan dengan ukuran sesuai dengan kebutuhan kemudian masukan pupuk kompos kedalam bedengan campur secara merata.
2.     Pembibitan
Pembibitan atau pendederan bisa dilakukan langsung dibedengan dengan cara menebar biji secara merata kemudian ditutup dengan tanah atau pupuk kompos halus kemudian bedengan ditutup dengan plastik untuk menghindari matahari langsung dan hujan, setelah bibit tumbuh 2 daun sempurna tanaman bisa dipindah ke media pertanaman. Pembibitan juga bisa dilakukan diwadah atau nampan yang bawahnya dilubangi untuk pembuangan air.
3.     Penanamam
Penanaman dilakukan pada saat tanaman keluar 2 helai daun sempurna penanaman dilakukan dengan jarak tanam sesuai dengan kebutuhan panen, jenis sawi-sawian dipetik baby biasanya dengan jarak 20 x 15 cm atau 20 x 20 cm, untuk jenis bayam-bayaman langsung ditabur tanpa pembibitan.
4.     Pemeliharaan
Pemeliharaan meliputi penyiangan dengan cara mencabuti rumput liar yag ada dipertanaman, pemupukan dilakukan dengan cara penyemprotan pupuk cair organik mulai tanaman umur satu hari kemudian tiap 7 hari sekali, penyemprotan dilakukan pada pagi atau sore hari. Penyiraman dilakukan sesuai dengan kebutuhan, apabila musim kemarau bisa dilakukan 2 kali sehari pagi dan sore hari. Pengendalian hama penyakit, biasanya untuk tanaman yang dipetik baby jarang terserang hama, untuk pengendalian hama penyakit kita bisa menggunakan agen hayati atau pestisida organik yang bisa kita ramu sendiri dari tanaman yang ada disekitar kita misalnya daun mindi atau mimba ditumbuk disaring kemudian disemprotkan, bisa digunakan untuk serangga, dan masih banyak tanaman lain yang bisa digunakan diantaranya tembakau, daun sirsat, jeringo, gadung, sambiloto, putrowali, buah mahoni dan lain-lain.
5.     Panen
Pemanenam dilakukan sesuai dengan kebutuhan, untuk dikomersilkan biasanya tanaman dipetik muda dengan istilah baby, baby sawi, baby timun, baby kailan, baby pak coy, baby labu dan lain lain, untuk jenis sayuran daun yaitu sawi-sawian, bayam, kangkung bisa mualai dipetik umur 20 – 25 hari setelah tanam, pemetikan dilakukan pagi atau sore hari kemudian sayuran dibersihkan dari daun yang kuning atau kering, sayuran dicuci bersih ditiriskan sampai benar-benar atus tidak ada airnya, sayur siap dikemas dan dipasarkan. Biasanya pengemasan dilakukan dalam kantong plastik untuk menjaga kesegaran lebih lama.

SELAMAT MENCOBA