Jumat, 04 Juli 2014

Penilaian Lomba KRPL 2014 di Kelompok KRPL Lestari


” Bertani menanam sayuran, umbi dan palawijo baik di pekarangan maupun di ladang merupakan kebiasaan ibu-ibu warga Desa Samar Kecamatan pagerwojo Kabupaten Tulungagung” itu merupakan salah satu kata sambutan Ibu Sanah Tri Suci Ketua Kelompok KRPL Lestari Desa Samar saat menyampaikan selayang pandang KRPL Lestari Desa Samar pada saat penilaian Lomba KRPL Tingkat Provinsi Jawa Timur, Rabu 18 Juni 2014 di Balai Desa Samar Kecamatan pagerwojo Kabupaten Tulungagung.

Pagi itu, ketika matahari enggan bersolek, sebab semalaman diguyur hujan, sekitar jam 8.30  rombongan Tim Penilai Lomba KRPL Tingkat Provinsi Jawa Timur didampingi Tim Penggerak PKK Kabupaten Tulungagung tiba di Balai Desa Samar Kecamatan Pagerwojo.
Rombongan langsung disambut KetuaTim Penggerak PKK Kecamatan Pagerwojo dan segenap pengurus Kelompok KRPL Lestari Desa Samar.

Acara diawali dengan sambutan Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan Pagerwojo, dalam sambutannya ibu Agung Sudrajat menyampaikan, Kelompok KRPL Lestari menjadi wakil Kabupaten Tulungagung karena merupakan kelompok  terbaik dari beberapa kelompok KRPL yang ada setelah diadakan sederetan pengamatan dan penilaian oleh tingkat Kabupeten. Mudah-mudahan dengan pelaksanaan lomba ini dapat menacu semangat kebersamaan, kekompakan dan kelestarian program KRPL yang telah dilaksanakan.
Di akhir sambutannya Ibu Agung berharap mudah-mudahan Kelompok KRPL Lestari dapat meraih juara dalam lamba ini.

Kemudian acara dilanjutkan dengan pemaparan selayang pandang pelaksanaan program KRPL oleh Ketua Kelompok KRPL Lesatari Desa Samar. Dalam paparannya ibu Sanah Tri Suci menyampaikan bahwa Kelompok KRPL Lestari yang terbentuk sejak 17 Juli 2012 dan beranggotakan 34 KK ini merupakan sub kegiatan dari Kelompok Wanita Tani Lestari yang sudah ada sejak tahun 1984. Dalam perkembangannya KWT Lestari ini membentuk Koperasi Wanita Tani dan sudah berbadan Hukum sejak 2009, membentuk kelompok Jamur tiram putih tahun 2008 dan pernah meraih juara II dalam Lomba DPG Tingkat provinsi Jawa Timur tahun 1994.
Selanjutnya kata bu Tri suci bahwa menanfaatkan pekarangan untuk menanam sayuran, toga dan umbi di era repormasi ini sudah dilaksanakan oleh warga sejak tahun 2012 yang dipelopori oleh Kepala Desa Samar dan Koramil Pagerwojo dan dibina oleh PPL dari BPP Pagerwojo. ( Lihat pada Blog BPP Pagerwojo per Oktober 2012 )
Sejak Agustus 2013 setelah menerima bantuan program KRPL dari Provinsi Jawa Timur, kelompok lebih giat dan besemangat dalam menanam sayuran di pekarangan baik dengan media di polybag maupun tanah langsung.
Untuk pengadaan pupuk organik, kelompok KRPL Lestari sudah mampu memproduksi pupuk organik granul dari bahan lumpur biogas, reaktor biogas ( kubah ) berkapasitas 50 M3  dibangun atas bantuan Toyota Poundation pada bulan Oktober 2012.(setelah terbentuknya  Kelompok KRPL Lestari pada Juli 2012 )  dan dibawah binaan lansung dari UGM Yogyakarta dan BKPP Tulungagung.
Untuk mencukupi kebutuhan bibit para anggotanya lanjut bu Tri Suci seksi pembibitan kelompok Lestari sudah mampu menyemai bibit sayuran seperti  Tomat, Cabe, Terong, Mentimun, Gambas, Pare, Sledri, Sawi, Selada, dan yang paling sulit Pepaya Merah Delima yang sekarang sudah mulai berbuah.
Para anggota kelompok baik anggota inti maupun anggota pengembangan rata-rata menanam sayuran lebih dari sepuluh jenis, tanaman obat dan tanaman buah seperti Sawo, Alpokat, mangga, Durian, Manggis, Blimbing. Untuk tanaman yang merambat dibuatkan para-para sitim putar untuk menghemat tempat.
Pemeliharaan ternak ayam sekarang sudah berkembang dan seksi ternak sudah mampu memanfaatkan mesin tetas telur, ketepatan saat ini ( saat penilaian ) telur di mesin tetas sudah mulai menetas.
Perkembangan ikan lele yang semula hanya satu kolam sekarang sudah menjadi 11 kolam dengan ikan jenis Lele dan Nila Merah, Alhamdulillah lele yang kemarin sudah panen dan sebagian hasilnya dapat untuk membeli bibit lele dan nila, lanjut bu Suci.
Selain kegiatan tersebut kelompok Lestari juga sudah mempunyai unit pengolahan hasil pertanian dari bahan lokal seperti Kripik Pisang, Kripik Ubi Ungu, Kripik Mbothe, dan Krupuk Susu, ladrang Susu. Kegiatan ini hasil binaan dari BPP Pagerwojo, BKPP Tulungagung yang bekerjasama dengan ChainT Center UGM Yogyakarta.
Selesai memberikan paparannya bu Tri Suci kemudian memberikan buku selayang pandang kepada para anggota tim penilai.

Selesai mengikuti pemaparan kondisi Kelompok KRPL Lestari, selanjutnya Tim Penilai melakukan penilaian administrasi kelompok di Bali Desa dan dilanjutkan penilaian  KBD, perkembangan tanaman,  perkembangan ternak ayam, perkembangan Kolam ikan dan keberadaan pabrik pupuk organik dari lumpur bio gas sertra pemanfaatan gas bio untuk pengolahan hasil pertanian.

Sebagi gambaran bisa kita lihat dokumentasi foto kegiatan KRPL Kelompok Lestari Desa Samar Kecamatan Pagerwojo Kabupaten Tulungagung berikut ini :

Hasil Penilaian…. kita tunggu dari hasil musyawarah para anggota tim penilai, dengan harapan....... semoga para anggota tim bermusyawarah berdasarkan obyektifitas. ( Like Die, Juni 2014 )

Foto Tiap-tiap Rumah Pangan Lestari Di Kelompok KRPL Lestari :




Pertemuan Kelompok KRPL Lesatari

                                                                           Pengisian Media tanam untuk Persemaian


















































Sebagian Hasil Tomat Untuk Posyandu




Sebagian Hasil Dijual ke Super ehtek

                      Sebagian Hasil Dijual ke Kios Sayur

Foto Saat Penilaian Lomba KRPL di Kelompok Lestari :

Pengurus Kelompok KRPL Lestari Desa Samar

Pemaparan selayang pandang Kelompok KRPL Lestari Desa Samar

Sambutan Ketua Tim Penilai Lomba KRPL Tingkat Provinsi Jatim

Penjelasan anggota kelompok ( duda ) kepada tim penilai dari Brenjonk  





























































Kamis, 15 Mei 2014

PEMELIHARAAN TANAMAN JABON


TEMPAT  TUMBUH

         Jabon (Anthocephalus cadamba (Roxb.) Miq.) dapat tumbuh baik pada :  
-tanah-tanah aluvial yang lembap
-di  hutan sekunder di sepanjang bantaran  sungai
-daerah transisi antara daerah berawa 
-daerah yang tergenang air secara permanen  maupun secara periodik.

 Jenis ini  tumbuh baik pada berbagai jenis tanah,  terutama pada tanah-tanah yang subur dan beraerasi baik (Soerianegara dan Lemmens 1993).

          Curah hujan di hutan alaminya 1.500-5.000 mm/tahun.

          Dapat tumbuh di daerah kering  CH 200 mm/tahun.

         Tumbuh baik pada ketinggian 300 s.d 800 m dpl.

          Di daerah khatulistiwa dijumpai pada ketinggian 0 -1.000 m dpl (Martawijaya dkk, 1989).

         Perlu cahaya penuh.

         Suhu maksimum 32-42 °C.

PENYIANGAN

    Dilakukan setiap 3 bulan pada tahun pertama, lalu setiap 6 bulan pada tahun-tahun berikutnya (Soerianegara dan Lemmens, 1993)

PEMUPUKAN

·         awal tanam: NPK 1 sendok makan
·         Tahun I : Kompos / Bokhasi / Pupuk Kandang 10 kg + NPK/Phonska 2,5 Ons.
·         Tahun II : Kompos / Bokhasi / Pupuk Kandang 20 kg + NPK/Phonska 7,5 Ons.
·         Tahun III : Kompos / Bokhasi / Pupuk Kandang 30 kg

PENJARANGAN

         Untuk memberikan ruang tumbuh yang lebih baik bagi tanaman.

         Penjarangan pertama pada umur 3 tahun.

         Setiap berseling satu batang ditebang satu batang.

         Kriteria penjarangan adalah batang yang :
-bengkok
-tumbuh bercabang   banyak
-tumbuh menggarpu
-pertumbuhannya tidak normal/tertekan
-terserang hama/penyakit.

         Jika ditujukan untuk produksi kayu pertukangan, maka dilakukan penjarangan kedua pada umur 5 tahun, dan dipanen total pada usia minimal 8 tahun agar kayu menjadi cukup keras.

PENGENDALIAN ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN

         Penggerek akar, dengan gejala berupa :
-ada bekas gerekan di kulit akar
-daun tiba-tiba layu
-akar menguning
-tanaman mati secara  mendadak 

         diatasi dengan menyiramkan insektisida berbahan aktif fipronil di sekitar daerah perakaran, dosis mengikuti label.

         Ulat grayak, dengan gejala serangan berupa daun berlubang-lubang, kadang hingga tinggal tulang daun  diatasi dengan menyemprotkan insektisida sistemik berbahan aktif  BPMC atau Imidaklopir.
  
         Hama pengisap daun, dengan gejala serangan ada bekas tusukan berwarna coklat pada daun dan bagian atasnya menggulung atau mati dikendalikan dengan menyemprotkan insektisida sistemik berbahan aktif  BPMC atau Imidaklopir.
       
         Belalang, memakan daun dan tunas muda sehingga tunas baru tumbuh menyamping  dikendalikan dengan insektisida sistemik berbahan aktif BPMC.

         Rayap, menyerang batang dan akar, sehingga daun menguning dan rontok dikendalikan dengan me-nyemprotkan insektisida sistemik berbahan aktif imidaklopir atau menggunakan agensia hayati  Beauveria bassiana.



         Busuk akar, daun menguning dan layu, terdapat benang-benang miselium berwarna putih pada akar dikendalikan dengan menyemprotkan fungisida berbahan aktif benomylkarbendazim atau triadimenol.

         Busuk hati, gejala serangan berupa batang patah dan luka, tekstur kayu menjadi lunak dan berserabut dikendalikan dengan mengoleskan ter  atau  fungisida karbendazim.       


*****

Penulis       :  WIDO NUGROHO, SP - PKL Kecamatan Pagerwojo
Penyunting :  RASIDI, SP - Koordinator Penyuluh Kecamatan Pagerwojo