Kamis, 23 Januari 2020

PENGOBATAN SCABIES PADA KAMBING


PENGOBATAN SCABIES PADA KAMBING

Penulis   : K HARIADI,Amd
                 RASIDI, SP




            Beternak kambing sangat menguntungkan karena dapat memberikan hasil dalam waktu yang relatif singkat. Namun untuk mengembangkan ternak kambing terdapat beberapa hal yang perlu ditanggulangi. Salah satunya adalah penyakit parasit termasuk dalam hal ini adalah penyakit scabies atau kudis. Kerugian akibat parasit pada hewan ternak mencakup pertumbuhan yang terhambat, penurunan bobot badan, penurunan daya kerja dan reproduksi serta dibuangnya bagian – bagian tubuh yang rusak.
Scabies adalah penyakit parasit yang disebabkan oleh tungau sarcoptes scabiei dan bisa menular dari ternak yang terinfeksi ke ternak yang lain. Umumnya ternak yang terinfeksi penyakit ini akan mengalami gangguan rasa nyaman, gelisah, tidak dapat istirahat, dan nafsu makan akan menurun karena rasa gatal yang berat sebagai akibat dari sifat tungau yang merusak jaringan tubuh serta menghisap darah dari hospesnya sehingga mengakibatkan produksi dan produktivitas ternak menurun.

Penyakit scabies dapat menyerang ternak kambing yang dipelihara pada kandang yang sangat kotor akibat kurang terawat, pada kondisi lingkungan yang tidak higienis dan pada ternak yang mempunyai kondisi tubuh jelek. Gejalanya adalah gatal-gatal pada daerah yang terserang, kulitnya merah menebal, berkeropeng-keropeng, bulunya rontok, dan badanya kurus. Umumnya hewaqn yang terkena scabies akan gelisah dan menggosok-gosokkan badan ke pohon di dekatnya. Luka akibat gosokan pada pohon tersebut biasanya diikuti oleh infeksi sekunder sehingga perlu penganganan dengan obat anti bacterial (antibiotik).
            Penyakit scabies dapat dicegah dengan sanitasi kandang dan lingkungannya, disamping dapat juga diobati dengan berbagai cara. Beberapa obat tradisional telah digunakan untuk pengobatan scabies seperti campuran belerang dan minyak kelapa. Belerang dipercaya oleh masyarakat dapat mematikan tungau sarcoptes scabiei karena kandungan sulfurnya,  sedangkan minyak kelapa digunakan sebagai pelarut untuk melarutkan belerang. Selain secara tradisional pengobatan juga dengan menggunakan pengobatan modern berupa ivermectin yang merupakan obat anti parasit dan mempunyai efek terhadap berbagai parasit pada hewan. Mekanisme pemberian obat ivermectin adalah dengan diinjeksikan pada hewan. dengan menggunakan pengobatan modern berupa Ivermectin yang merupakan obat anti parasit dan mempunyai efek terhadap berbagai jenis parasit pada hewan. Mekanisme kerja Ivermectin di dalam tubuh adalah mengganggu aktivitas aliran ion klorida pada system saraf Arthropoda. Preparat ini dapat terikat pada reseptor yang meningkatkan permeabilitas membran parasit terhadap ion klorida, sehingga akan mengakibatkan saluran klorida terbuka dan mencegah pengeluaran neurotransmitter yang diperantarai GABA (Gama Amino Butiro Acid) pada syaraf perifer. Sebagai akibatnya transmisi neuromuskuler akan terblokir dan polaritas neuron akan terganggu, sehingga menyebabkan terjadinya kelumpuhan dari parasit dan akhirnya mati. Obat ini telah digunakan untuk mengobati penyakit scabies pada ternak kambing (Wardana, 2006).



Dosis yang diberikan umumnya 1 ml untuk 25 kg bobot badan kambing secara subkutan. Pengobatan dapat diulang kembali pada hari ke 10-14. Masa 10-14 hari adalah waktu yang diperlukan untuk sebuah telur tungau Sarcoptes scabies yang mungkin masih tersisa untuk menetas (Manurung et al., 1986b ; Manurung et al., 1990). Penggunaan ivermectin secara subkutan untuk pengobatan kambing yang terserang skabies dilaporkan oleh Jagannath dan Yathiraj (1999).



Penulis   : K HARIADI,Amd

Editor     : Like Die
BPP Pagerwojo Tulungagung
https://bpppagerwojo.blogspot.com/





Tidak ada komentar: