PENGOBATAN
SCABIES PADA KAMBING
Penulis : K HARIADI,Amd
RASIDI, SP
Beternak kambing sangat
menguntungkan karena dapat memberikan hasil dalam waktu yang relatif singkat.
Namun untuk mengembangkan ternak kambing terdapat beberapa hal yang perlu
ditanggulangi. Salah satunya adalah penyakit parasit termasuk dalam hal ini adalah
penyakit scabies atau kudis. Kerugian
akibat parasit pada hewan ternak mencakup pertumbuhan yang terhambat, penurunan
bobot badan, penurunan daya kerja dan reproduksi serta dibuangnya bagian –
bagian tubuh yang rusak.
Scabies
adalah penyakit parasit yang disebabkan oleh tungau sarcoptes scabiei dan bisa menular dari ternak yang terinfeksi ke
ternak yang lain. Umumnya ternak yang terinfeksi penyakit ini akan mengalami
gangguan rasa nyaman, gelisah, tidak dapat istirahat, dan nafsu makan akan
menurun karena rasa gatal yang berat sebagai akibat dari sifat tungau yang
merusak jaringan tubuh serta menghisap darah dari hospesnya sehingga
mengakibatkan produksi dan produktivitas ternak menurun.
Penyakit scabies dapat menyerang ternak kambing yang dipelihara pada kandang yang sangat kotor akibat kurang terawat, pada kondisi lingkungan yang tidak higienis dan pada ternak yang mempunyai kondisi tubuh jelek. Gejalanya adalah gatal-gatal pada daerah yang terserang, kulitnya merah menebal, berkeropeng-keropeng, bulunya rontok, dan badanya kurus. Umumnya hewaqn yang terkena scabies akan gelisah dan menggosok-gosokkan badan ke pohon di dekatnya. Luka akibat gosokan pada pohon tersebut biasanya diikuti oleh infeksi sekunder sehingga perlu penganganan dengan obat anti bacterial (antibiotik).
Penyakit scabies dapat dicegah dengan sanitasi kandang dan lingkungannya,
disamping dapat juga diobati dengan berbagai cara. Beberapa obat tradisional
telah digunakan untuk pengobatan scabies
seperti campuran belerang dan minyak kelapa. Belerang dipercaya oleh masyarakat
dapat mematikan tungau sarcoptes scabiei
karena kandungan sulfurnya, sedangkan
minyak kelapa digunakan sebagai pelarut untuk melarutkan belerang. Selain
secara tradisional pengobatan juga dengan menggunakan pengobatan modern berupa
ivermectin yang merupakan obat anti parasit dan mempunyai efek terhadap
berbagai parasit pada hewan. Mekanisme pemberian obat ivermectin adalah dengan
diinjeksikan pada hewan. dengan menggunakan pengobatan modern berupa Ivermectin yang
merupakan obat anti parasit dan mempunyai efek terhadap berbagai jenis parasit
pada hewan. Mekanisme kerja Ivermectin di dalam tubuh adalah mengganggu
aktivitas aliran ion klorida pada system saraf Arthropoda. Preparat ini dapat
terikat pada reseptor yang meningkatkan permeabilitas membran parasit terhadap
ion klorida, sehingga akan mengakibatkan saluran klorida terbuka dan mencegah
pengeluaran neurotransmitter yang diperantarai GABA (Gama Amino Butiro Acid)
pada syaraf perifer. Sebagai akibatnya transmisi neuromuskuler akan terblokir
dan polaritas neuron akan terganggu, sehingga menyebabkan terjadinya kelumpuhan
dari parasit dan akhirnya mati. Obat ini telah digunakan untuk mengobati
penyakit scabies pada ternak kambing (Wardana, 2006).
Dosis yang diberikan
umumnya 1 ml untuk 25 kg bobot badan kambing secara subkutan. Pengobatan dapat
diulang kembali pada hari ke 10-14. Masa 10-14 hari adalah waktu yang
diperlukan untuk sebuah telur tungau Sarcoptes scabies yang mungkin masih
tersisa untuk menetas (Manurung et al., 1986b ; Manurung et al., 1990).
Penggunaan ivermectin secara subkutan untuk pengobatan kambing yang terserang
skabies dilaporkan oleh Jagannath dan Yathiraj (1999).
Penulis : K
HARIADI,Amd
Editor
: Like Die
BPP
Pagerwojo Tulungagung
https://bpppagerwojo.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar