Produksi dan mutu kayu Mindi yang dihasilkan hutan rakyat umumnya masih seadanya,
karena setelah penanaman bibit umumnya petani tidak pernah melakukan
pemeliharaan.
Tulisan ini diharapkan dapat menjadi panduan untuk meningkatkan hasil dan mutu
kayu mindi produksi hutan rakyat melalui penerapan teknik pemeliharaan tanaman
yang tepat.
A.
Pemupukan
Pemupukan pada tanaman Mindi
dapat mengikuti dosis pemupukan pada tanaman Sengon, yaitu 30 gram NPK/Phoska
per tanaman pada tahun pertama, 50 gram NPK/Phoska per tanaman pada tahun
kedua, 100 gram NPK/Phoska per tanaman pada tahun ketiga dan 200 gram
NPK/Phoska per tanaman pada tahun keempat.
Adapun cara pemberiannya dengan
ditugalkan atau pada alur sedalam 20 cm berjarak 1,5 meter melingkari pangkal
batang.
Pupuk tersebut diberikan
sebanyak 2 kali setiap tahun, yaitu pada awal dan menjelang akhir musim
penghujan.
B.
Pemangkasan
Cabang tua tanaman Mindi biasanya akan mengering dan luruh/rontok dengan
sendirinya, sehingga sebenarnya tanaman Mindi tidak memerlukan
pemangkasan.
Namun karena proses luruh/rontoknya ranting memerlukan
waktu yang cukup lama dari sejak tumbuhnya ranting hingga mengering dan luruh, maka
jika sebelum luruh dikehendaki kondisi kebun yang tidak terlalu lembab, misalnya
ketika pada lahan tersebut tidak hanya ditanami Mindi tetapi juga Sengon,
dimana untuk mengurangi resiko serangan penyakit karat puru Sengon diperlukan
sirkulasi udara yang baik di kebun (agar
udara tidak terlalu lembab), maka pemangkasan cabang dapat dilakukan tanpa
menunggu cabang menua.
Pemangkasan hendakya menggunakan gergaji tajam dengan
memotong pada pangkal cabang sedekat mungkin dengan batang utama tetapi tidak boleh
mengenai/memotong bagian yang membesar
pada pangkal cabang.
Setelah pemangkasan, bekas
potongan dapat ditutup dengan cat.
C.
Penyiangan
Gulma (tumbuhan pengganggu) seperti tumbuhan merambat, semak, atau
rumput di sekitar tanaman harus dibersihkan
secara rutin, setidaknya setiap 4 bulan
sekali, karena gulma merupakan pesaing
tanaman dalam memperoleh cahaya, air, dan unsur hara dari dalam tanah
Pembersihan gulma akan lebih berhasil (lebih efektif )
jika tanaman mindi ditumpangsarikan dengan
tanaman pertanian. Pengolahan lahan pada tanaman pertanian sekaligus menjadi
kegiatan pembersihan gulma.
D.
Pengendalian
Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)
OPT berupa hama utama yang menyerang tanaman mindi adalah penggerek
pucuk Hypsipyla robusta Moore dan penggerek batang Xyleborus
ferrugineus.
Pengendalian kedua hama tersebut dengan penyuntikan insektisida Nuvacron
20 SCW, Dimecron 50 SCW dan Gusadrin 15 WSC.
Gambar 1. Larva Hypsipyla robusta Moore dan kerusakan pucuk Mindi akibat serangannya
Gambar 2. Bentuk dewasa Hypsipyla robusta Moore
Gambar 3. Bentuk dewasa Xyleborus ferrugineus penggerek batang Mindi
E.
Penjarangan
Pola penjarangan terhadap
hutan rakyat Mindi yang ditanam monokultur dapat mengikuti pola penjarangan
pada tanaman Sengon. Intinya pada tahun
keempat setelah tanam, jumlah tanaman Mindi disisakan menjadi tinggal 400
batang per hektar.
F.
Pemanenan
Pemanenan dilakukan
ketika tanaman Mindi berumur 8-10 tahun, dimana akan dihasilkan log kayu dengan
garis tengah di atas 30 cm (A3).
Gambar 4. Pohon Mindi
Gambar 5. Serat kayu Mindi
Gambar 6. Contoh mebel berbahan dasar kayu Mindi
*****
Penulis :
Wido Nugroho, SP (Penyuluh Kehutanan Lapangan Kec.Pagerwojo)
Editor :
Rasidi, SP (Koordinator Penyuluh
BPP Pagerwojo)
SUMBER RUJUKAN
-Anonim, Mindi, tanpa penerbit, tanpa kota , tanpa tahun, file pdf, 4 halaman
-http://lepidoptera.butterflyhouse.com.au/pyra/robust.html, diakses 26 Agustus 2015 pukul 19.36 WIB
-http://eol.org/pages/652839/overview, diakses 26 Agustus 2015 pukul 19.56 WIB
-http://treesforforestindustry.blogspot.co.id/2010/08/mindi-tree.html, diakses 26 Agustus 2015 pukul 20.15 WIB
1 komentar:
kalo ada info seputar penjual kayu mindi bisa share ke nomor : 085 326 022 911
Posting Komentar