Bayam cabut
yang disukai pasar adalah jenis betina (menurut istilah petani), yang mempunyai
ciri berbunga kecil. Masalahnya adalah, bagaimana cara menghasilkan benih
sendiri dan dapat menghasilkan sebanyak mungkin bayam betina?
Adalah Bapak Sulatin, petani dari Desa
Sugiharjo, Kecamatan Tuban, Kabupaten Tuban yang telah menemukan cara sederhana
untuk menghasilkan benih bayam bermutu. Teknik itu diperoleh dari kebiasaan
turun-temurun, tuturnya. Beliau sangat getol membikin benih sayur sendiri,
khususnya untuk bayam, yang kemudian dinamakannya bayam Winong.
Menurut Pak Sulatin, kunci keberhasilan
perbenihan bayam itu terletak pada seleksi jenis tanaman bayam (jenis betina
dan jantan). Caranya sangat mudah dan sederhana. Tanah diolah sampai gembur dan
dicampur dengan pupuk kandang. Setelah itu benih bayam yang diperoleh dari
lokasi setempat, ditebar secara merata seperti menanam bayam pada umumnya.
Ketika tanaman berumur 18-20 hari, bayam sudah
bisa diseleksi. Tanaman yang tidak memenuhi ciri bayam betina dicabut. Tapi
jangan dibuang, sebab pada umur 18 hari tanaman bayam biasanya belum membentuk
bunga terlalu banyak, sehingga masih laku dijual ke pasar. Sisanya dibiarkan
terus tumbuh dan dipelihara.
Sekarang, bagaimana ciri untuk membedakan
bayam jantan dan betina dalam seleksi? Ciri bayam betina, selain berbunga di
ketiak daun, juga berpenampilan bagus/vigor/kekar, daun tebal, pertumbuhannya
cepat, lambat berbunga dan bentuk daun cenderung membulat. Ciri bayam jantan
berbunga panjang di bagian pucuk, pertumbuhan lebih lambat, cepat berbunga, dan
bentuk daun cenderung meruncing (lihat gambar di bawah).
Nah, setelah tanaman betina umur 60-80 hari,
benih sudah bisa dipanen. Jangan lupa, bunga sumber benih diambil hanya dari
tanaman betina, karena masih mungkin ada tanaman jantan meski telah dilakukan
seleksi dan pencabutan di atas. Dari tanaman betina, bunga dipotong, lalu
dijemur selama 2-3 hari. Selanjutnya, bunga-bunga tersebut diayak untuk
memisahkan biji dengan kelopak dan pembungkus biji.
Tidak tanggung-tanggung, Pak Sulatin, si
penemu teknologi ini menjamin, bahwa dengan cara itu jaminan mutu bayam cabut
90% lebih cepat pertumbuhannya dan lambat berbunga.
Rumah Sulatin yang
hijau dengan tanaman sayuran, buah-buahan dan sedikit toga itu memberi kesan
kesepenuh - hatiannya dalam menggeluti pertanian. Kesepenuh-hatian, memang, sering melahirkan
temuan yang kreatif.(Hand).;Liek Die.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar